Dinar

Aku sangat bersyukur, Allah mengelilingiku dengan orang-orang luar biasa dan baik. Ramadhan lalu, aku dapet kesempatan ikut #BukberAkbarPAY. Di acara itu aku banyak ketemu temen-temen relawan. Rapat cuma beberapa kali. Sisanya koordinasi via whatsapp. Ajaibnya, ketika hari-H semua bisa bersinergi dengan baik dan kompak.

Aku bertugas dibagian keamanan dan perlengkapan. Maklum, relawan cowoknya kurang hehe. Di perlengkapan aku cuma bantu-bantu redaksinya aja, sisanya nimbrung bantu-bantu divisi lain. Kalo di keamanan, bantu mengkondisikan anak-anak selama acara berlangsung. Sebelum acara juga aku menawarkan diri untuk menggiring anak-anak dari bis sampai ke masjid. Awalnya sih ga dikasih sama Kak Aji, katanya itu lumayan capek. Tapi dalam bayanganku, pasti asik gandengan sama anak-anak dari bis sampe masjid. Ga jauh juga kok. Tapi.. ekspektasi emang kadang suka bertolak belakang sama realita :p cuaca saat itu kurang bagus. Aku dan beberapa relawan lain menunggu sampai bis terakhir, yaitu bis kesembilan.

Cuacanya yang cukup dingin membuat tangganku keriput dan kicut hehe Tapi semua terbayar. Bis terakhir ternyata bis dari Al Falah. Dari dalam bis terlihat anak-anak menunjuk-nunjuk aku. Wajah mereka banyak yang familiar. Mereka anak-anak yang ku temani membaca buku cerita. Dan meski sudah lama ga berkunjung kesana, ternyata mereka masih ingat :”)

Mereka rombongan terakhir. Bisa dibilang terlambat untuk acara. Dan karna saat itu kurang koordinasi, fasilitator mereka belum standby. Karna itu, untuk sementara aku jadi fasilitatornya. Mereka semua manis-manis. Tapi, ada satu anak yang spesial. Dia aktif dan tidak bisa duduk tenang, Namanya Dinar.

Itu Dinar, yang duduk didepanku..

Itu Dinar, yang duduk didepanku..

Jam-jam pertama cukup sulit membuat Dinar tetap ditempat. Dia seorang petualang. Hampir setiap penjuru dia jelajahi. Ke depan, ke pelataran masjid, ke lantai atas masjid, ke ruang medis, ke tempat bedug. Dia juga jail, suka memukul dan meninju teman. Pas aku tanya kenapa, dia cuma bilang, “Kata mama aku, kalo ada yang nakal, di tinju aja.” Duh. photo orange-guy-05.gif

Akhirnya aku berhasil memangkunya. Dan ku peluk dia sambil ku bilang, “Dinar, kakak kunci ya.” hahaha abis bingung mencegah dia kesana-kemari. Aku paham betul itu tak akan membuatnya berhenti. Jadi, sambil ku pangku, ku pancing dia bercerita tentang kesehariannya dan sedikit ku ajari nyanyian bahasa Inggris untuk anak seusianya. Aku pun meminta dia menggambar dan menulis. Apa saja deh, asal jangan lari-larian..

cats

hasil karya Dinar 🙂

Yah namanya juga anak-anak.. Dinar tetap merengek ingin keluar area masjid. Kebetulan diluar area masjid ada pasar kaget. Banyak tukang jualan dan ada permainan mandi bola. Aku masih ingat rambutnya yang berantakan keluar-keluar dari jilbabnya. Dirapikan, berantakan lagi, dirapikan lagi, berantakan lagi..

IMG-20140716-WA0017-1

Karna aku bagian perlengkapan dan keamanan, ditengah-tengah acara aku harus mondar-mandir ke ruang penyimpanan atau sekedar ketemu kakak ini atau kakak itu.. Dinar yang emang seneng gerak selalu ikut aku. Dia udah kayak buntut aku hehe

2014-07-13 16.26.30

ketika games 🙂

Meski begitu, setelah waktu ashar, sikap Dinar semakin manis. Ketika waktu berbuka, aku lupa ambil ta’jil. Dinar yang sadar aku belum punya bukaan langsung memberiku sebungkus kurma dan kue bolu, “nih kak, buat kakak aja.” Ketika sholat, Dinar ga bawa mukena tapi pingin sholat pakai mukena ungu.. ada-ada aja kan.. aku bilang, “Kakak adanya mukena abu-abu. Dinar kan masih kecil.. ga usah pakai mukena juga ga apa-apa. Kan udah pake baju muslim..” Dinar manggut-manggut dan sholat disamping ku. Jujur aku agak kaget dengan sikapnya yang berubah menjadi penurut dan manis.

Setelah sholat magrib, acara selesai. Aku mulai tidak sibuk kesana-kemari dan ga bisa sama-sama Dinar. Tapi ketika waktunya pulang, aku langsung cari rombongan Dinar. Mau anter dia sampai bis. “Acaranya udah selesai ya kak? Kita ga bisa ketemu lagi kak?” Pertanyaan DInar itu membuat ku berhenti dan memeluknya. Huaaaa.. photo orange14.gif

Aku antar dia sampai bis. Biasa, dadah-dadah dulu hihihi. Ketika bisnya jalan, aku kepalkan kedua tanganku dan membuat gerakan seperti orang nangis. Kulihat Dinar melakukan hal yang sama. Dan… selang beberapa detik, Dinar nangis beneran. Bikin makin sedih ..  photo orange38.gif Meski begitu Dinar mengaku senang hari itu. Senyum mereka, keceriaan mereka itu tak ternilai..

Nah ramadhan tahun ini, Pecinta Anak Yatim berencana membuat adik-adik Laskar Langit tersenyum lagi.. Acaranya dibagi menjadi 2 sesi. Sesi pertama tanggal 28 Juni di Masjid Istiqlal bersama 1000 laskar langit dan tanggal 5 Juli di RRI bersama 2000 laskar langit.

IMG-20150620-WA0011 IMG-20150616-WA0019Bagi kakak-kakak yang mau donasi, sedekah makanan, bingkisan, bantu transportasi atau beri santunan bisa hubungi aku yaaaa.. yuk sama-sama #BuatMerekaTersenyum 🙂

3 thoughts on “Dinar

  1. Yang ala Dinar sepertinya kadang bisa sedikit diredam dengan memberi ybs kesibukan (tanggung jawab) ya—nemenin kita mondar-mandir, bagiin makanan dll. Cuma kitanya yg mesti ingat bahwa ybs menemukan keceriaan dlm aktivitasnya yg superaktif itu. 🙂

Leave a reply to putrijeruk Cancel reply